Langsung ke konten utama

Penyakit Kawasaki - Gejala

Penyakit Kawasaki Pada Anak – Gejala – Pengobatan | Ini adalah salah satu penyakit langka yang dapat mengancam kesehatan jantung pada anak (balita). Pertama kali ditemukan di Jepang. Biasanya lebih banyak menyerang anak laki-laki keturunan ras Asia, seperti Jepang dan Korea. Di Indonesia sendiri, jumlah kasus penyakit Kawasaki lumayan tinggi. Dalam salah satu tulisannya, dr Najib Advani, seorang peneliti penyakit Kawasaki, mengatakan bahwa tiap tahun akan ada 3.300-6.600 kasus.
Gejala Penyakit Kawasaki
  • Demam (lebih dari 39° C; sering setinggi 40° C) yang biasanya berlangsung selama lebih dari 5 hari jika dibiarkan tidak diobati.
  • Mata merah (konjungtivitis) tanpa nanah atau drainase, juga dikenal sebagai "injeksi konjungtif"
  • Merah terang, pecah-pecah, atau retak bibir
  • Merah selaput lendir di mulut
  • lidah memerah, ada lapisan putih pada lidah atau merah,  benjolan (papillae) di bagian belakang lidah
  • telapak tangan dan telapak kaki memerah
  • Ruam yang dapat mengambil banyak bentuk, tapi tidak vesikular (seperti blister), pada batang
  • Bengkak kelenjar getah bening (sering hanya satu nodus limfa bengkak), terutama di daerah leher
  • Sakit sendi (arthralgia) dan pembengkakan, sering simetris
  • Lekas marah
  • Tachycardia (cepat jantung berdetak)
  • Siwilan atau kulit mengelupas kecil-kecil (desquamation) pada telapak tangan dan telapak kaki (mulai di sekitar kuku)
  • Beau's baris (melintang alur paku)
  • Peningkatan pengelupasan pada telapak tangan
  • mungkin sulit bernapas.
Yang paling menonjol adalah ruam atau bercak merah di sekitar selangkangan yang biasanya timbul pada fase awal penyakit. Demam naik turun yang menyertai penyakit kawasaki dapat berlangsung selama 3 minggu. Pada minggu pertama, mata memerah karena radang, lidah menjadi merah dan berbintil-bintil, yang dikenal sebagai lidah stroberi karena mirip buah stroberi. Bibir menjadi merah, kering, dan pecah, sementara selaput lendir mulut mengering. Tangan dan kaki menjadi bengkak dan kemerahan.
Penyakit Kawasaki menyebabkan peradangan arteri  di seluruh tubuh. Akibat jangka pendek tidak terlalu serius, tapi pada sebagian kasus Kawasaki, mengakibatkan kerusakan pada arteri koroner jantung. Pada kasus yang berat, cacat jantung dapat menetap seumur hidup. Sampai saat ini belum ditemukan penyebab Kawasaki, sehingga belum diketahui bagaimana pencegahan dan pengobatannya. Pengobatan yang dilakukan selama ini hanya meredakan gejalanya dan mengurangi risiko kerusakan jantung dengan terapi Imunoglobulin (molekul protein yang berfungsi seperti antibodi) secara intravena (infus).
Yang menggembirakan, Penyakit Kawasaki tidak menular dan bila cepat ditangani, pasien akan pulih tanpa bekas.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

5 Manfaat Kopi Hitam

Askep Demam Berdarah / Dengue Hemorrhagic Fever (DHF)

Ciri Makanan yang Mengandung Pemanis Buatan