Langsung ke konten utama

Penyebab Stroke

Dengan begitu banyaknya kasus stroke di Indonesia, kita tentu jadi penasaran, apa penyebab stroke. Perlu diketahui bahwa sebagian besar kasus serangan stroke terjadi setelah ada kombinasi dari faktor penyebab stroke itu sendiri. Nah, kombinasi ini membuat serangan stroke menjadi begitu kuat dan sulit ditangani. Kalau mau jujur, sebenarnya yang menentukan kesehatan kita adalah kita sendiri kan?
Secara umum penyebab stroke terbagi menjadi dua, yaitu faktor penyebab medis dan faktor penyebab perilaku. Itu jika pembagiannya dibuat berdasarkan asal dari penyebab stroke. Sylvia Saraswati (2009) membagi penyebab stroke ini juga menjadi dua, tetapi berdasarkan faktor kemungkinan pengubahan penyebab tadi. Mereka adalah faktor resiko yang dapat dimodifikasi, maksudnya faktor penyebab yang dapat diubah melalui penangan tertentu, dan faktor penyebab yang tidak bisa diubah. Diperkirakan bahwa hampir 85% dari semua stroke dapat dicegah dengan mengendalikan faktor-faktor risiko yang dapat dimodifikasi tersebut.penyebab stroke
Sylvia Saraswati (2009) membagi penyebab stroke menjadi seperti ini:
Faktor Penyebab yang tidak dapat dimodifikasi
  • Usia. Ok, yang satu ini memang tidak bisa diubah. Ada banyak penelitian yang menyebutkan bahwa dengan bertambahnya usia, maka terjadi degenerasi fungsi-fungsi tubuh. Demikian juga dengan pembuluh darah manusia. Semakin tua, pembuluh darah akan semakin kaku dan rapuh karena plak. Sehingga tidak elastis lagi, maka kemungkinan terjadi pecah pembuluh darah semakin besar pula.
  • Jenis kelamin. Laki-laki memiliki risiko lebih besar untuk terkena stroke dibanding perempuan. Hal ini mungkin terkait bahwa laki-laki cenderung merokok. Rokok, dapat merusak lapisan dari pembuluh darah tubuh.
  • Keturunan. Jika ada anggota keluarga yang pernah terserang stroke, maka risiko terserang juga lebih besar dibanding orang yang tanpa riwayat stroke pada keluarganya.
  • Ras atau Etnis. Dari berbagai penelitian, ditemukan bahwa ras kulit putih memiliki peluang yang lebih besar untuk terkena stroke dibanding ras kulit hitam.
Faktor risiko yang dapat dimodifikasi
  • Hipertensi. Peluang penderita darah tinggi untuk mengalami stroke sangat besar. Darah tinggi adalah pemicu stroke paling umum. Kog bisa? Dalam hipertensi dapat terjadi gangguan aliran darah tubuh yaitu diameter pembuluh darah kelak akan mengecil sehingga darah yang mengalir ke otak pun akan berkurang, dengan pengurangan aliran darah otak (ADO), maka otak akan kekurangan suplai oksigen dan glukosa sehingga jaringan otak lama-lama akan mati.
  • Penyakit jantung. Penyakit jantung seperti jantung koroner dan infark miokard (kematian otot jantung, bisa menjadi faktor terbesar pneyebab stroke). Seperti yang kita ketahui bahwa pusat dari aliran darah di tubuh terletak di jantung. Jika pusat pengaturan darah mengalami kerusakan, maka aliran darah tubuh mengalami gangguan, termasuk aliran darah menuju otak. Gangguan aliran darah itu bisa mematikan jaringan otak secara mendadak ataupun bertahap.
  • Diabetes Mellitus. Diabetes Mellitus atau kencing manis memiliki risiko mengalami stroke. Hal ini terkait dengan pembuluh darah penderita diabetes yang umumnya lebih kaku (tidak lentur). Adanya peningkatan ataupun penurunan kadar glukosa darah secara tiba-tiba juga dapat menyebabkan kematian otak.
  • Hiperkolesterolemia. Hiperkolesterolemia merupakan keadaan ketika kadar kolesterol di dalam darah berlebih. LDL yang berlebih akan mengakibatkan terbentuknya plak pada pembuluh darah yang lama kelamaan akan semakin banyak dan menumpuk sehingga menganggu aliran darah.
  • Obesitas. Kegemukan merupakan salah satu faktor resiko terjadinya stroke. Hal tersebut terkait dengan tingginya kadar lemak dan kolesterol dalam darah pada orang dengan obesitas, yaitu biasanya kadar LDL lebih tinggi dibanding kadar HDL.
  • Merokok. Dari hasil berbagai penelitian diketahui bahwa orang-orang yang merokok ternyata memiliki kadar fibrinogen darah yang lebih tinggi dibanding orang yang tidak merokok. Peningkatan kadar fibrinogen ini dapat mempermudah terjadinya penebalan pembuluh darah sehingga pembuluh darah menjadi sempit dan kaku. Dengan demikian, dapat menyebabkan gangguan aliran darah.
  • Kurangnya aktivitas fisik. Orang yang kurang aktif secara fisik (mereka yang berolharga kurang dari tiga kali atau kurang per minggu, masing-masing selama 30 menit) memiliki hampir 50% peningkatan risiko terkena stroke dibandingkan dengan mereka yang aktif. Kurangnya aktifitas fisik dapat menyebabkan masalah berat badan dan meningkatkan tekanan darah serta berkaitan dengan diabetes yang semuanya merupakan faktor risiko stroke yang penting.
  • Kelebihan alkohol. Meskipun mengonsumsi alkohol dalam jumlah ringan (kurang dari 30 gram per hari untuk pria dan kurang dari 15 gram untuk wanita.
  • Makanan yang tidak sehat. Untuk mempertahankan berat badan, seorang dewasa yang sehat rata-rata memerlukan asupan makanan harian sekitar 30-35 kkal untuk setiap kilogram beratnya. Bagi orang yang lebih tua, kebutuhan ini mungkin lebih sedikit, terutama jika mereka tidak banyak beraktivitas fisik.




Komentar

Postingan populer dari blog ini

5 Manfaat Kopi Hitam

Buah Untuk Diet Berserat Tinggi

Askep Demam Berdarah / Dengue Hemorrhagic Fever (DHF)