Langsung ke konten utama

Penyebab Sindroma Terowongan Karpal

Apa Penyebab Sindroma Terowongan Karpal? | Sindroma terowongan karpal dapat terjadi akibat adanya penyakit lain yang memicunya. Yang biasa terjadi adalah penyakit ini didahului oleh penyakit degeneratif, kemudian sindroma terowongan karpal muncul sebagai salah satu bentuk komplikasi.

Kondisi-kondisi medis penyebab sindroma terowongan karpal di antaranya: diabetes melitus (komplikasi dari neuropati diabetik), perubahan hormonal khususnya pada wanita (kehamilan, menopause, penggunaan kontrasepsi oral), obesitas, hipotiroid, arthritis rheumatoid, lupus eritematosus sistemik, gout, cedera (dislokasi dan fraktur), keganasan (misalnya mieloma multipel, limfoma non-Hodgkin), dan faktor genetik (keturunan).

Hubungan dengan Pekerjaan

Berbagai pekerjaan yang banyak menggunakan tangan dalam jangka waktu lama, sering dihubungkan dengan terjadinya sindroma terowongan karpal. Pekerjaan yang dimaksud umumnya menggunakan kombinasi antara kekuatan dan pengulangan gerakan yang sama pada jari-jari dan tangan, selama periode waktu yang lama. Sindroma terowongan karpal dapat pula tercetus akibat paparan terhadap getaran/vibrasi (misalnya pekerjaan pengeboran), atau akibat kesalahan posisi tangan yang tidak ergonomis (misalnya pekerjaan dengan komputer), yang terjadi dalam jangka waktu lama.

Beberapa jenis pekerjaan yang dapat menjadi faktor risiko tercetusnya sindroma terowongan karpal antara lain: pengemasan bahan makanan, pengecoran atau pengeboran, penggergajian, perakitan mesin, pekerja pos, dokter gigi dan/atau teknisi gigi, pekerjaan dengan komputer, dekorator, produksi pakaian jadi, pekerjaan kayu (bertukang), dan lain-lain.

Kurangi beban Tangan

Bila memang keluhan terjadi pada Anda, dan berhubungan dengan pekerjaan atau aktivitas sehari-hari, maka penanggulangan terpenting adalah mengurangi beban penggunaan tangan Anda. Istirahatkan tangan atau pergelangan tangan Anda, sekurang-kurangnya 2 minggu. Dengan demikian, proses peradangan akan mereda, dan mengurangi penekanan pada saraf medianus.

Bila memungkinkan, bahkan sangat dianjurkan untuk mengganti jenis pekerjaan atau aktivitas yang dilakukan. Hal ini sangat penting, karena dengan meneruskan aktivitas, sindroma terowongan karpal akan menjadi semakin berat dan semakin sulit diobati. Lebih lanjut, bila suatu pekerjaan atau aktivitas telah diketahui dapat memicu penyakit ini, bukan mustahil sindroma terowongan karpal akan berulang kembali bila aktivitas/pekerjaan tersebut dilanjutkan.

Itulah tadi sedikit informasi mengenai sindrom terowong karpal. Jadi kita harus bisa mengubah kebiasaan kita yang hanya tergantung dengan tangan kanan, padahal Tuhan memberikan kita dua tangan yang keduanya bisa kita gunakan. Dengan kata lain mulai saat ini mari kita gunakan tangan kita dengan porsi yang sama antara kanan dan kiri. Dengan begitu mungkin akan sedikit mengurangi resiko terkena sindrom terowong karpal.

Semoga berhasil …. ;)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

5 Manfaat Kopi Hitam

Askep Demam Berdarah / Dengue Hemorrhagic Fever (DHF)

Ciri Makanan yang Mengandung Pemanis Buatan